PDM Kabupaten Tulang Bawang Barat - Persyarikatan Muhammadiyah

 PDM Kabupaten Tulang Bawang Barat
.: Home > Artikel

Homepage

Semangat Dakwah di Tulang Bawang Barat

.: Home > Artikel > PDM
15 Februari 2016 03:42 WIB
Dibaca: 1311
Penulis :

tulang-bawang-baratRabu malam (13/5/2015), tepat bakda Isya tim Divisi Dakwah Khusus (DDK) PP Muhammadiyah dan kru Majalah Tabligh (MT) bertolak dari kantor PP Muhammadiyah Jl. Menteng Raya No. 62, Jakarta Pusat menuju Kabupaten Tulang Bawang, Provinsi Lampung. Dengan menempuh perjalanan sembilan jam dari Jakarta akhirnya tim dan kru tiba di rumah Da’i Khusus Majelis Tabligh PP Muhammadiyah, Ustadz Drs. M. Thoyib di Tunggal Warga, Kabupaten Tulang Bawang.

Pagi itu (14/5), keramahan dan kehangatan keluarga Ustadz M. Thoyib segera menyambut tim. Di dalam rumahnya yang sederhana, menu sarapan pagi yang lezat segera disuguhkan. Keluarga yang bersahaja ini tahu betul bagaimana caranya menghormati tamu. Tak heran jika warga Muhammadiyah setempat banyak yang menceritakan hal positif mengenai sosok da’i yang sederhana ini.

Kunjungan Dakwah

Setelah bersih-bersih dan makan pagi, tim dakwah khusus bertolak ke SMK Muhammadiyah Kecamatan Gunung Agung, tempat acara silaturrahmi dan kunjungan dakwah diadakan. SMK tersebut tercatat sebagai salah satu sekolah berprestasi di Kabupaten Tulang Bawang Barat.

Kecamatan Gunung Agung adalah kecamatan yang dihuni mayoritas masyarakat transmigrasi dan pendatang dari beberapa daerah di Pulau Jawa. Kebanyakan para peserta transmigrasi berasal dari provinsi Jawa Tengah dan Jawa Timur, di antaranya dari Kebumen, Kediri, dan Tulungagung. Serta sebagian kecil dari Ciamis, Jawa Barat.

Di Gunung Agung, pengajian rutin Muhammadiyah dibina oleh Ustadz M. Thoyib. Meskipun jarak dari rumahnya lebih kurang tiga puluh kilometer, dengan kondisi jalan yang rusak dan licin di tengah-tengah perkebunan karet, namun dengan penuh semangat beliau mengendarakan sepeda motornya untuk memberikan kajian secara rutin. Bukan hanya di tempat ini, beliau juga berdakwah di beberapa daerah lainnya. Beberapa daerah yang menjadi lahan dakwah beliau bahkan lebih jauh daripada Gunung Agung sehingga kerapkali memaksa beliau menginap di lokasi dakwah.

Acara silaturrahmi dan kunjungan dakwah yang dilaksanakan di SMK Muhammadiyah Gunung Agung dipandu oleh Bapak Asep Mulyadi selaku moderator acara. Acara dimulai dengan pembukaan yang dilakukan moderator lalu dilanjutkan dengan ta’aruf yang dipimpin Ustadz M. Toyyib. Satu demi satu tim DDK dan kru MT diperkenalkan ke peserta acara, yaitu Wakil Ketua Majelis Tabligh Dr. Syamsul Hidayat, Anggota DDK Majelis Tabligh Buya Risman Muchtar, M.Si, Bendahara DDK dan Bagian Pemasaran MT Muhammad Furqon, M.Si, Staf Majelis Tabligh dan Pembantu Umum MT Mufid Habib Mustofa, M.Si, Reporter MT Muhammad Reza Prima, S.Pd, dan Redaktur Pelaksana MT Firmansyah, S.Hum.

Sambutan-sambutan disampaikan oleh Bapak Wasan selaku Pimpinan Cabang Muhammadiyah Gunung Agung dan Bapak Setia Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Tulang Bawang Barat. Dalam sambutannya, Bapak Setia menyampaikan rasa terima kasihnya kepada tim DDK Majelis Tabligh PP Muhammadiyah yang telah menyempatkan waktunya datang ke Lampung, khususnya ke Tulang Bawang dan Tulang Bawang Barat.

Di sesi selanjutnya adalah acara inti, wejangan dari Buya Risman Muchtar dan Ustadz Syamsul Hidayat. Buya Risman dalam wejangannya memulai dengan sedikit penyegaran. Para peserta yang terlihat serius karena acara yang terkesan formal dibuat segar oleh beliau. “Mohon maaf saya minta ijin berdiri di depan meja, sebab saya agak pendek, kalau saya duduk di belakang meja saya khawatir tidak kelihatan. Seperti radio, suaranya kedengaran namun orangnya tidak kelihatan,” kata beliau disambut tawa peserta.

Buya Risman, yang sudah dikaruniakan usia 66 tahun, memulai wejangannya dengan mengutip firman Allah surat al Muluk ayat 2:

 

الَّذِي خَلَقَ الْمَوْتَ وَالْحَيَاةَ لِيَبْلُوَكُمْ أَيُّكُمْ أَحْسَنُ عَمَلا وَهُوَ الْعَزِيزُ الْغَفُورُ

“Yang menjadikan mati dan hidup, supaya Dia menguji kamu, siapa di antara kamu yang lebih baik amalnya. Dan Dia Maha Perkasa lagi Maha Pengampun.”

Bersyukur kita kepada Allah yang masih berkenan memanjangkan usia kita, sebuah nikmat yang luar biasa, ungkap beliau. Dia lah Allah yang memiliki hak prerogatif yang menghidupkan dan mematikan manusia. Karenanya tidak selalu orang yang sakit-sakitan Allah wafatkan dan tidak selalu orang yang berbadan sehat Allah panjangkan usianya. Oleh sebab itu, kita mendapati ada orang yang berulang kali masuk rumah sakit, berulang kali koma namun Allah tidak wafatkan ia, sebaliknya kita dapati ada orang yang berbadan sehat wal afiat namun tiba-tiba saja, atas ijin Allah, wafat.

Setiap manusia memerlukan 2.840 liter oksigen dan 11.360 liter nitrogen setiap hari, dan keperluan oksigen dan nitrogen ini jika dirupiahkan maka hampir dapat dipastikan kita tidak mampu memenuhinya. Satu liter oksigen seharga Rp. 25.000 dan satu liter nitrogen seharga Rp. 9.000 jadi total nilai hidup kita setiap harinya adalah Rp. 183.240.000. Maka nikmat hidup sehat adalah nikmat yang luar biasa. Pertanyaannya, kenapa Allah memberikan nikmat yang luar biasa ini kepada kita semua? Maka jawabannya, Liyabluwakum Ayyukum Ahsanul Amala, agar menguji kita, siapa diantara kita yang mampu menghasilkan amal yang terbaik. Karenanya, kita di Muhammadiyah ini harus punya prinsip, iman tebal kantong tebal, yes. Iman tebal kantong tipis, oke. Iman tipis kantong tebal, no. Iman tipis kantong tipis,na’udzubillah, sudah merana di dunia di akhirat masuk neraka. Untuk point yang terakhir ini mungkin ibarat yang tepat adalah, “sudah miskin tak shalat pula,” pungkas beliau.

Dalam pesannya kepada Ustadz M. Thoyib dan warga Muhammadiyah di Gunung Agung, Buya Risman menitipkan pesan agar dapat menduplikasi orang-orang seperti Ustadz M. Thoyib, agar jangkauan dakwah dapat diperluas lagi.

Tausiah kedua yang disampaikan Ustadz Dr. Syamsul Hidayat. Dalam kesempatan tersebut beliau bersyukur dapat bersilaturrahmi dengan warga Muhammadiyah Gunung Agung. Dapat merajut rasa kasih sayang sesama umat Islam, sesama saudara se-aqidah. Menurut beliau, tali rasa kasih sayang sesama umat Islam, sesama saudara se-akidah mesti dirajut dan disambung. Karena hari ini banyak sekali gangguan terhadap aqidah Islam, pungkas beliau. Mengutip sabda Rasulullah:

وَمَنْ كَانَ يُؤْمِنُ بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ الآخِرِ فَلْيَصِلْ رَحِمَهُ

“Barang siapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir maka hendaklah ia menyambung tali silaturrahmi.” (H.R. Bukhari)

Dalam riwayat yang lain;

مَنْ سَرَّهُ أَنْ يُبْسَطَ لَهُ رِزْقُهُ ، أَوْ يُنْسَأَ لَهُ فِي أَثَرِهِ فَلْيَصِلْ رَحِمَهُ.

“Barang siapa yang ingin dilapangkan rizekinya atau diakhirkan ajalnya(panjang umur) maka hendaklah ia menyambung tali silaturrahmi.” (H.R. Muslim)

Karena gangguan-gangguan tersebut semakin hari semakin meningkat, maka menurut beliau, kita memerlukan 1.000 orang seperti Ustadz M. Thoyib (baca: da’i) lagi. Ustadz M. Thoyib tergolong sangat berhasil karena dapat membangun Muhammadiyah di kabupaten Tulang Bawang dan Tulang Bawang Barat. Karena akar dari gerakan dakwah adalah da’i di lapangan yang menggiring umat ke jalan Allah. Muhammadiyah sebagai gerakan dakwah sangat membutuhkan jumlah da’i lapangan yang sangat banyak untuk membangun akar dakwah sehingga dakwah Muhammadiyah berakar di masyarakat.

Dalam hal ini Majelis Tabligh, khususnya Divisi Dakwah Khusus, tetap konsen mengirimkan da’i-da’i Muhammadiyah ke daerah-daerah terpencil. Diharapkan ke depan setiap da’i yang dikirim dapat membangun sesuatu yang bersifat fisik maupun non fisik, termasuk dalam hal ini adalah membangun lingkungan yang baik.

Dalam kesempatan tersebut, Ustadz Syamsul juga menyinggung program kaderisasi da’i di UMS (Universitas Muhammadiyah Surakarta) yang dibiayai penuh Muhammadiyah. Kader-kader Muhammadiyah yang ada di Gunung Agung dapat dikirim ke sana untuk dididik di pondok Hajjah Nuriyah Shobron Universitas Muhammadiyah Surakarta, ujar beliau. Seluruh biaya gratis kecuali biaya makan dan buku saja. Tersedia tiga jurusan, yaitu Al Qur’an dan Tafsir, Syariah, dan Pendidikan. Muhammadiyah sebagai gerakan dakwah yang memiliki slogan Ar Ruju’ Ila Al Kitab Wa As Sunnah, kembali kepada Al Qur’an dan sunnah perlu memiliki da’i-da’i kompeten yang memahami Al Qur’an dan sunnah.

Di bagian akhir dari tausiah, Ustadz Syamsul mengatakan, Kyai Ahmad Dahlan dahulu mengkaji tujuh belas bagian dari Al Qur’an. Tujuh belas bagian ini terdapat pada sekitar lima puluhan ayat. Dengan mengkaji lima puluhan ayat, Kyai Ahmad Dahlan mampu menggerakkan Muhammadiyah, lalu bagaimana kalau Muhammadiyah hari ini mengkaji seluruh ayat Al Qur’an kemudian mengamalkannya? Maka jawabannya, mungkin saja Muhammadiyah ada di seluruh penjuru Indonesia dan dengannya Indonesia menjadi “Baldatun Thoyyibatu Wa Rabbun Ghafur.”

Selepas acara di SMK Muhammadiyah Gunung Agung, tim langsung bertolak menuju Masjid As Salam, Komplek PKU Muhammadiyah Tulang Bawang Barat, berjarak 60 KM dari Gunung Agung. Perjalanan ditempuh 2 jam dengan menggunakan mobil. Tepat pukul 15.00 WIB, tim tiba di Masjid As Salam. Sangat membahagiakan karena kondisi masjid penuh dengan warga Muhammadiyah yang sudah menanti. Acara dibuka moderator dan dimulai dengan pembacaan ayat suci Al Qur’an. Kemudian dilanjutkan dengan ta’aruf tim DDK dan kru MT.

Selanjutnya acara tausiah disampaikan Buya Risman dengan semangat. Dalam tausiahnya Buya Risman menanamkan prinsip bahwa di Muhammadiyah adalah organisasi dakwah yang selalu membangun, baik bangunan tersebut fisik maupun non fisik. Dalam tausiah ringkas tersebut Buya Risman menceritakan dialog antara beliau dengan temannya yang aktif di komunitas dakwah keliling di Indonesia. “Komunitas tersebut apabila melihat keberhasilan-keberhasilan fisik yang telah dicapai Muhammadiyah selalu berujar, “MasyaAllah,” karena takjub. Padahal, sebagai pengurus Muhammadiyah, ketika melihat bangunan berdiri maka yang terbesit di kepala pengurus adalah “masalah” bukan hanya “MasyaAllah.” Masalah, karena setelah bangunan berdiri maka berbagai sarana juga harus dihadirkan. Masalah, karena ketika sekolah, rumah sakit, kampus dibangun maka datang pula masalah setelahnya. Masalah tersebut, darimana kita mendatangkan guru, dokter dan dosennya. Setelah guru, dokter dan dosen berhasil direkrut maka masalah selanjutnya pun datang. Masalah tersebut darimana kita menggajinya? Walhasil, aktif di dalam keluarga dakwah Muhammadiyah banyak masalahnya, pungkas beliau. Di situlah keunggulannya Muhammadiyah, bagaimana kita memilih untuk masuk ke dalam masalah dan menyelesaikan masalah-masalah tersebut. Sehingga orang-orang lain pada saatnya datang dan mengatakan “MasyaAllah” atas segala yang telah dilakukan Muhammadiyah.

Sementara itu, dalam tausiyahnya Ustadz Syamsul Hidayat menekankan pentingnya arti dakwah bagi Muhammadiyah. Muhammadiyah sebagai gerakan dakwah harus memiliki kader-kader dakwah yang berkwalitas, yang memahami Al Qur’an dan sunnah. Karenanya ustadz Syamsul Hidayat mengusulkan untuk dilaksanakannya program pelatihan da’i di Lampung.

Dalam kesempatan tersebut Ustadz Syamsul Hidayat juga menyinggung persiapan muktamar yang akan dilaksanakan di Makassar. Kita berdo’a dan berharap Muhammadiyah akan dipimpin oleh ulama yang faqih sebagaimana sebelumnya Muhammadiyah didirikan dan dipimpin oleh ulama.

Acara tersebut ditutup dengan pengislaman tiga warga Tulang Bawang Barat. Tangis mata bahagia dan keharuan terlihat menetes dari beberapa jamaah yang hadir. Di tengah-tengah suasana itu, Ustadz M. Thoyib menyampaikan bahwa sesungguhnya kita tidak sedang melakukan pengislaman, melainkan mengembalikan ketiga anak tersebut kepada Islam. Karena pada hakikatnya semua manusia dalam alam ruh telah bersaksi bahwa tiada Rabb yang patut disembah kecuali Allah Swt.

Akhirnya, setelah makan bersama dengan pengurus Muhammadiyah Tulang Bawang Barat, pukul 17.00 WIB tim bertolak pulang ke Jakarta. Apresiasi dan ucapan terima kasih sebesar-besarnya kami sampaikan kepada Rektor Uhamka, Prof. Dr. H. Suyatno, M.Pd. yang telah mendukung dan bantuan fasilitas kendaraan untuk acara kunjungan dakwah ke Tulang Bawang Barat.

Mari dukung dakwah daerah terpencil! [Majalah Tabligh No.8/XII Syakban-Ramadhan 1436]

sumber: tabligh.or.id

 


Tags: DakwahMuhammadiyahdiTulangBawangBarat
facebook twitter delicious digg print pdf doc Kategori : Majalah Tabligh

Berita

Agenda

Pengumuman

Link Website